English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
SELAMAT DATANG di Blog_nya didiew

Sabtu, 21 Agustus 2010

Minerva R150SE Versus Honda CBR 150R

Honda CBR 150R



Minerva Vs CBR


SULIT membedakan lihat Minerva R150SE nyempil di deretan Honda CBR 150R. Githu juga sebaliknya, kalo liat Honda CBR 150R di antara deretan Minerva R150SE! Dari segi desain, kedua kereta besi roda dua ini macam piston dibelah dua. Mirip bangeeetsss!

Berangkat yang bukan kemana-mana, tapi dari kemiripan itu, Em-Plus coba bikin komparasi. Ember! Kalau dilihat dari harga, terpaut jauh berbeda. Minerva R150SE dijual dengan banderol Rp 16 jutaan. Sedang Honda CBR 150R dilego Rp 36 jutaan. Hitunganyam, 1 : 2 cuy!.

Mantapnya, R150SE dan CBR 150R tetap booming dan begitu banyak diminati. Terlebih R150SE, penjualannya tidak kalah sama motor Jepang umumnya. Bahkan, motor pabrikan non-Jepang.

Baiklah kalau githu! Ketimbang ngomong terus, gimana kalau langsung dibedah. Termasuk kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Apakah punya kemiripan selain bodi?

Spidometer

Jika lihat angka di spidometer, baik itu kecepatan atau rpm sepertinya gak jauh beda sama CBR 150R. Tapi kalau diteliti lagi lebih jauh, bagian indikator paling kanan, ada voltmeter yang berfungsi mengukur kondisi aki atau battery.

Meski angka kecepatan dan rpm sama, tapi coba lihat indikator spido paling kanan. Ini yang membedakan! Di CBR, indikator ini diisi petunjuk suhu mesin. Itu karena CBR memiliki pendinginan mesin lewat radiator.

Pendingin Mesin

Enggak mau ketinggalan dari CBR 150, maka R150SE pun pakai pendingin. Tapi, kalau yang ini sih sebenarnya bukan lebih bersifat mendinginkan mesin. Lebih kepada lancarnya sirkulasi oli. Sebab yang dipakai adalah oil cooler.

Dengan harga jual di atas Rp 30 juta, pantas jika CBR menawarkan pendingin ekstra. Yaitu, liquid cooled alias radiator. Komponen ini bikin pengendara merasa lebih aman memacu motor dalam waktu lama. Betul?

Percepatan

Mesin menganut tipe SOHC satu silinder 149 cc, 5 percepatan. Pola gigi, layaknya motor sport tulen. Gigi 1, tuas perseneling diinjak. Untuk menaikan ke percepatan lebih tinggi, gigi pun tinggal dicungkel ke atas. Klek!

Ini yang bikin beda! Meski sama mengusung kapasitas silinder 150 cc, tapi tipe mesin CBR adalah DOHC. Ya, ada dua noken-as untuk menggerakan kinerja buka tutup klep. Makin beda lagi, motor CBU dari Thailand ini juga sudah dilengkapi 6 percepatan.

Kaki-kaki

Kalau jeli, ini yang bisa membedakan antara CBR pekgo dengan R150SE. Ya! Kalau kaki depan CBR masih menggunakan sok teleskopik, tapi di Minerva enggak tuh! R150SE sudah pakai sok model up-side down.

Meski kaki-kaki model teleskopik, tapi soal lincah juga handling dan redaman, enggak kalah dengan sok model upside down yang ditawarkan R150SE. Sekali lagi, ini yang jelas membedakan CBR dengan ‘kembarannya’ ini.


Fitur Lain

Bentuk kaki belakang, bisa dibilang tetap mirip. Kalau tidak percoyo, silakan tengok penutup rantai. Dari bentuknya saja sama. Bahkan, buat pengereman belakang, Minerva juga sudah mengandalkan disk brake alias cakram.

Memang, sekilas sama. Tapi, ada fitur lain di kaki belakang yang tidak dimiliki Minerva. Yaitu pengaman gir belakang. Fitur ini, mencegah rantai selip ke celah gir dan arm jika tiba-tiba puntus rantai. Fitur ini, juga diaplikasi di motor Honda terbaru di Indonesia. Misalnya, Honda Blade 110R.

Akselerasi

Tampang boleh sama dengan CBR 150, tapi kemampuan berlari jauh di bawah CBR. Meski setiap perpindahan gigi terasa menghentak, tetap larinya tidak bisa mengimbangi CBR. Buktinya, untuk raih kecepatan 60 km/jam butuh waktu lama.

Uang memang kagak bohong! Dengan harga Rp 36 jutaan, CBR dilengkapi mesin DOHC dan handling yang benar-benar sporty. Untuk meraih kecepatan 0 – 60 km/jam, cukup butuh waktu 4,02 detik.

Tabel Akselerasi

Minerva R150SE
0 – 60 km/jam : 12,31 detik
0 - 100 meter : 11,82 detik
0 – 201 meter : -

Honda CBR 150R
0 – 60 km/jam : 4,02 detik
0 – 100 meter : 6,80 detik
0 – 201 meter : 10,98 detik

Selain Minerva

Pesona Honda CBR 150R sepertinya jadi perhatian buat produsen mona alias motor Cina. Selain Minerva, ada juga merek lain yang hadir dengan tampang serupa. Yaitu, Happy atau Jialing.

Kabar keberadaan CBR rasa Happy atau Jialing, juga masih simpang siur. Ada yang bilang sudah lama ditarik dari peredaran karena sesuatu hal. Juga ada yang bilang karena memang kurang diminati pada saat itu. Terserah deh!

Di luar negeri sono, pabrikan motor Taiwan, Kymco, juga bikin motor laki bercita rasa CBR 150R. Nama yang dipakai, Kymco Quannon 150. Kabarnya, Quannon bakal resmi dan mungkin juga langsung diterima pasar dunia pada 2010.

Motor sport katagori kecil ini juga bakal merambah pasar eropa. Pasar yang memang begitu welcome dengan semua produk Kymco. Mulai dari skuter sampai ATV. Jga memang ideal untuk jadi moge kecil untuk latihan atau beradaptasi sebelum bawa moge beneran.

Quannon mengusung dapur pacu 4-tak air-cooled dengan 5 percepatan. Diklaim ramah lingkungan dan mantap diajak bermanuver di jalanan.

sumber "http://www.sripoku.com/"


Sabtu, 01 Mei 2010

SEJARAH SEPEDA LOWRIDER


I.Sejarah Awal Sepeda Low rider

Sepeda Low Rider pertama kali di perkenalkan pada tahun 1960an, sepeda ini pertama kali di perkenalkan oleh The “custom” king George Barris, sebelum menemukan sepeda low rider si Tuan King ini pekerjaanya adalah menceperkan mobil, Memang saat itu virus Mobil Low Rider sedang mewabah di kalangan anak muda Amerika, Tetapi trend itu hanya bisa dirasakan oleh anak2 muda dari keluarga kaya saja karena untuk membuat sebuah mobil low rider membutuhkan uang yang tidak sedikit, sementara anak2 dari kalangan bawah hanya bisa melongo.

Melihat situasi seperti itu si King mendapatkan ide dengan mencoba membangun sebuah sepeda yang mengacu pada kesan low rider, untuk eksperimen pertama kali si King menerapkan pada sepedanya. Mulailah si King ini memperkenalkan kreasinya dari situ bisa di tebak banyak anak2 dari keluarga yang kurang mampu beralih berkreasi membuat sepeda low rider.

Melihat peluang trend sepeda LR yang mulai di gandrungi akhirnya pada tahun 1963 pabrik sepeda SCHWIIN untuk pertama kalinya mengeluarkan model revolusi baru “New Cruiser STING RAY, model ini dibuat mengacu pada model motor model dragster yang sedang ngetop pd saat itu.Karena model tersebut nyaman di kendarai begitu juga dengan desainnya yg unik maka model tersebut menjadi booming dan digemari oleh anak2 muda.

Model Sting Ray

Dikalangan sekelompok anak muda di daerah selatan Los Angeles Chicanos sepeda Low Rider banyak yang telah di modifikasi seperti framenya, fork di buat spring fork trus dikasih tambahan spion dan yang paling extreme adalah frame di buat lebih ceper / pendek lagi, tapi kebanyakan dari mereka adalah memendekannya. Pabrikan sepeda Schwiin juga tidak mau kalah terispirasi kaum latin yang suka blink-blink maka mereka menambahkan lapisan krom pada sepeda buatannya seperti mobil2 low rider.

Sumber: indonesialowrider.wordpress.com

II. Grup Awal, Mati Suri dan Representasi Low rider

Sebuah grup yang terdiri dari anak-anak muda latin (Chicanos) dari timur Los Angeles, menganggap modifikasi yang dilakukan George Barris tidaklah cukup. Lalu mereka mengisi framenya (membuat tangki), menambah tiang dan bendera, kaca spion, merupakan modifiksi pertama yang mereka buat dan tentu saja merendahkan (ground clearance) sepedanya. Membengkokkan garpu adalah hal yang sangat umum untuk merendahkan sepeda pada saat itu.
Lowrider telah membuat cara pandang orang berbeda terhadap sepeda. Pilihan dalam merancang (mendesain) style atau tema yang diinginan tidak akan punya akhir. Namun pada awal ‘80an sepeda Lowrider mengalami mati suri, sedangkan BMX dan sepeda-sepeda Freestyle (mountain bike) menjadi pilihan utama produksi para produsen sepeda.
Walaupun Schwinn dan produsen sepeda yang lain mengalihkan membuat sepeda-sepeda BMX dan freestyle, pasaran sepeda-sepeda lowrider klasik masih sangat diminati. Hanya sedikit sepeda Lowrider yang berkeliaran dijalan pada masa mati suri itu dan kebanyakan hanyalah sepeda cruiser. Pelan tapi pasti, Stingray klasik menjadi sangat popular, hasilnya adalah sepeda Schwinn stingray klasik menjadi langka dan mahal dipasaran.
Hasil dari gaya memperbaharui ini telah membuka pintu bagi penerbit Lowrider Magazine Alberto Lopez , yang telah menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembalikan penampilan sepeda klasik. Setelah beberapa bulan melakukan investigasi, Alberto tidak dapat membeli hak paten Schwinn Stingray, jadi tinggal ada satu pilihan yang dapat dia lakukan, membuat representasi dari Schwinn Stingray. Ini merupakan kelahiran dari Aztlan Cruiser dan juga Lowrider Bicycle Inc, yang telah menjadi penyedia keperluan suku cadang sepeda-sepeda Lowrider saat ini.

Sumber: jakartastreetlowrider.blogspot.com

II. Sejarah Sepeda Low rider di Indonesia

Sepeda jenis Lowrider masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 70an dengan sebutan yang bermacam-macam seperti salah satunya sepeda kumbang mini. Karena waktu peredaran atau penyebaran yang terbilang sempit kurang lebih sepuluh tahun, menjadikan sepeda jenis ini berjumlah lebih sedikit dibandingkan sepeda jenis ontel, MTB, mini dan BMX. Selain dari Indonesia, kebanyakan sepeda lowrider dengan jenis stingray 20 dan beach cruiser 26 didatangkan (import) dari negara-negara asia seperti jepang dan cina, walaupun terdapat pula sebagian kecil dari benua barat seperti Amerika dan Eropa. Dari Indonesia merk yang terkenal adalah Benny Indonesia, dari Jepang terkenal dengan merk Benny Japan, Fuji Feather, dan lain-lain, negara Cina dengan Phoenix dan negara benua barat dengan Schwinn (Chicago AS), Raleigh (Inggris), Stelber (Amerika), Murray (Amerika), Western Flyer (Amerika) atau pun dari Lowrider Bicycle Inc (Amerika/Australia).
Aliran Lowrider atau yang sering disebut dengan ceper masuk Indonesia sekitar pertengahan 90an. Pada awalnya Lowrider hanya dilakukan untuk kendaraan bermotor khususnya mobil. Karena modal yang dikeluarkan tidaklah terlalu mahal, banyak yang mengadopsi aliran ini. Pada akhir ‘90 aliran ini banyak diadopsi oleh para pemakai sepeda motor. Untuk sepeda sendiri tidak ada yang tahu pasti kapan aliran Lowrider mulai diikuti, sekitar tahun 2003 seiring dengan banyaknya pemakai dan pemodifikasi sepeda motor yang tertarik memainkan sepeda jenis ini, aliran lowrider pun mulai banyak dikuti sebagai dasar memodifikasi sepeda.

Sumber: jakartastreetlowrider.blogspot.com

III. Berkembangnya sepeda Low rider di Indonesia

Sekarang sepeda Low rider sudah banyak di gandrungi anak – anak muda dan orang tua. Banyak di antara mereka yang sudah mempunyai sepeda low rider membuat sebuah klub – klub,untuk tempat mereka berkumpul,sharing bareng dan jalan – jalan memakai sepeda mereka masing – masing dari asal mereka kumpul atau base camp,ke tempat berkumpulnya seluruh sepeda low rider terutama di Jakarta dan sekitarnya. Di daerah Jakarta ada klub yang bernama Jakarta Street Low rider (JSL),mereka berdiri pada tahun 2006 tepatny bulan Mei.

Ada juga di daerah Bekasi dengan bernama Sweet Iron Low rider Bekasi Club (SIL BC),mereka berdiri pada tahun 2009 tepatny bulan Januari.

Dan ada juga yang di daerah Depok bernama Chopper & Low rider Street Depok (CLOSED), berdiri pada tahun 2007 tepatnya bulan April.

Biasanya pada akhir bulan tepatnya hari minggu mereka konvoi dari masing – masing klub bersepeda ke Bundaran HI dan terakhir di Senayan. Jadi,untuk menyelamatkan bumi ini dari pemanasan global mari kita bersepeda sambil berolahraga.”STOP GLOBAL WARMING”

Sumber: Chopper & Lowrider Street Depok “Closed”

Senin, 22 Maret 2010

Sejarah Indramayu


Sejarah putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah bernama Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, dalam tapa baratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat wangsit.

“Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah disana”. Demikianlah bunyi wangsit itu.

R. Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang mengajarkan Kanuragan dengan 24 muridnya.

Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama “Darma Ayu” oleh R. Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan tkesaktiannya “Nyi Endang Darma”, serta dapat diartikan “Kewajiaban Yang Utama” atau “Tugas Suci”.

Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama “Darma Ayu” yang kemudian berubah menjadi “Indramayu”, setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh R. Wiralodra pada hari Jum’at Kliwon tanggal 1 Muharram 934H atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527. Titimangsa tersebut resmi sebagai Hari Jadi Indramayu.

Setelah 1527, Daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi :

Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.

Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni.

Zaman pemerintahan Daenles (1806 – 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada masa ini berada dalam kekuasaan kerajaan Demak. Tahun 1546 menjadi bagian kesultanan Cirebon.

Tahun 1615 sebelah timur Sungai Cimanuk menjadi bagian keultanan Cirebon dan bagian baratnya ermasuk dalam wilayah kerajaan Mataram.

Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni. Zaman pemerintahan Daenles (1806 – 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada zaman kompeni menjadi ajang masuk pertempuran segitiga antara kompeni, Mataran dan Banten. Tahun 1706, Indramayu jatuh kedalam kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajahan.(*)

Sumber : jabar.go.id

Persaudaraan Cirebon-Banten-Lampung sudah berlangsung 450 Tahun


MAJELIS Penyimbang Adat Lampung (MPAL) yang langsung dipimpin Gubernur Lampung Drs. Sjahroedin Z.P., S.H., berkunjung ke Keraton Kanoman dan Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Kesultanan Banten dan Desa Cikoneng Banten, 8-10 Februari 2007 lalu, berlangsung sukses. Kunjungan tersebut juga disertakan 10 seniman dari Dewan Kesenian Lampung, tim ahli Gubernur, dan birokrat.

Gubernur Lampung saat diterima Pangeran Mohammad Emiruddin dari Keraton Kanoman mengatakan, Cirebon adalah saudara tertua bagi Lampung. Oleh karena itu, ikatan persaudaraan ini harus lebih ditingkatkan lagi pada masa-masa sekarang hingga mendatang. “Artinya, jika Cirebon ‘diserang’ maka Cirebon berada di depan dan Lampung di belakang. Begitu sebaliknya, jika Lampung diserang, Cirebon di belakang dan Lampung berada di depan,” ujar Sjahroedin dalam sambutannya.

Ia punya alasan mengapa Cirebon dan Lampung memiliki pertalian saudara. Dijelaskan, ketika Sultan Syarif Hidayatullah melakukan penyebaran Islam di Banten lalu sempat singgah di Lampung dan menikahi muli (perempuan) Lampung bernama Ratu Sinar Alam. Setelah itu, sultan kembali ke Banten dan membawa masyarakar Lampung dari 40 pekon (desa) untuk membantu penyebaran agama dan melawan penjajah. Warga Lampung yang selamat mencapai Banten kemudian berjuang habis-habisan membantu sultan. Karena kegigihan orang Lampung, yang masih hidup kemudian dihadiahi sepertiga Banten.

Sebagaimana dijelaskan M. Furqon, orang Lampung beberapa generasi dari Cikoneng Banten, surat wasiat sultan kini berada di Belanda. “Saat kini, orang Banten asal Lampung hanya menempati 4 desa di kawasan Anyer Banten, yaitu Cikoneng, Tegal, Bojong, dan Duhur,” jelas Gubernur Lampung Sjahroedin ZP. Oleh karena itu, merujuk Sultan Syarif Hidayatullah, Gubernur Lampung menyimpulkan antara Lampung dan Cirebon sesungguhnya bersaudara. Itu sebabnya, melalui kunjungan tersebut, ibarat pepatah: ingin mempersatukan kembali balung pisah (tulang yang berserakan, persaudaraan yang terpisah jarak), hendak mengikat tali yang sempat putus.

“Hubungan kekerabatan ini, sebaiknya tak hanya adat atau budaya yang kembali diikat. Melainkan dalam hal lain, misalnya pembangunan, kalau mungkin dapat bekerja sama,” kata Sjachroedin.

Dalam kesempatan di Kesultanan Kanoman dan Kasepuhan, Gubernur Lampung memberikan bantuan dan bawa-tangan lainnya. Misalnya, di Kesultanan Kasepuhan—pusat penyebaran agama pertama di Cirebon—Gubernur Lampung menyerahkan bantuan 3 ekor kerbau. Dalam kesempatan itu juga, Sjahroedin berulang menyebutkan bahwa kunjungan “budaya” itu dimaksudkan untuk membuka wawasan orang Lampung, terutama para penyimbang adat. Sehingga, setelah kembali ke Lampung tidak lagi ibarat katak di dalam tempurung, pikiran picik, dan berjuang untuk kembali menyusuri berbagai peninggalan leluhur yang mungkin masih terpondam. Ia menyebut, jika memang di Lampung pernah ada Kerajaan Tulangbawang atau Skalaberak, maka mesti dicari bukti-bukti tentang itu semua. “Sebab beruntung Cirebon dan Banten yang masih memiliki bukti-bukti,” katanya.

Gubernur juga berharap ke depan, tidak ada lagi ritual pemberian gelar bagi seseorang dengan sangat mudah seperti selama ini terjadi. “Harus ada kriteria mengapa seseorang diberi gelar adat, bukan karena ia memiliki banyak uang.”

Majelis Penyimbang Adat yang seharusnya menyeleksi dan menentukan kriteria tentang pemberian gelar. Selain itu, penyimbang adat juga bekerja untuk menjaga nilai-nilai adat, tradisi, dan peninggalan sejarah yang masih ada di daerah Lampung. Dengan demikian, sejarah masa Lampung dapat ditelusuri. Syahroedin yakin bahwa Lampung masih memiliki sejarah budaya yang tak kalah dengan daerah-daerah lain di Tanah Air. Hanya saja, jika di daerah lain sejarah itu masih meninggalkan bukti seperti keraton, makam, ataupun berupa aksara.

Ia mencontohkan Kerajaan Tulangbawang di Menggala, sampai kini masih diragukan kebenarannya karena tidak adanya bukti. Begitu pula di Skalabrak, situs di Pugungraharjo, dan sebagainya.

450 Tahun Cikoneng
Kunjungan terakhir MPAL dan DKL berakhir di pekon (desa) Bojong, Cokoneng, Kec. Anyer Banten. Di tempat ini, rombongan Gubernur Lampung membagikan bingkisan sembako untuk 250 keluarga. Selain itu membantu uang tunai Rp10 juta untuk pembangunan mesjid di Bojong dan Rp15 juta bagi pembangunan masjid di Tegal. Gubernur juga berjanji akan membantu perahu motor bagi warga Banten asal Lampung, setelah dibicarakan lebih dulu.

Mayoritas warga asal Lampung di empat pekon di Banten bermata pencarian sebagai nelayan. Kehidupan mereka juga banyak yang kurang beruntung. Berbeda dengan orang lampung berasal dari Banten di Provinsi Lampung; banyak yang bernasib baik di eksekutif, legislatif, dan swasta.

“Karena itu, saya berharap orang Banten asal lampung di sini juga mendapat hak yang sama dengan warga banten lainnya. Namun demikian, kesamaan hak itu harus diimbangi dengan tingkat pendidikan dan profesional yang baik pula,” katanya.

Untuk ke depan, orang Lampung di empat desa Cikoneng diberi kesempatan belajar, bahkan kalau mungkin menyelesaikan kuliah di perguruan tinggi di Lampung. Gubernur Lampung juga siap membantu pengadaan perahu motor bagi nelayan Banten asal Lampung tersebut.

Menurut M. Furqon, keturunan Lampung di Desa Bojong, Cikoneng, Banten yang juga pengurus DPP Lampung Sai, warga Cikoneng asal Lampung (ada empat desa: Cikoneng, Bojong, Tegal, dan Duhur) sudah hidup turun-temurun selama kurang lebih 450 tahun. Kedatangan orang Lampung ke Banten karena diajak Sultan Syarif Hidayatullah setelah mempersunting Ratu Sinar Alam, gadis Lampung. Dipekirakan 40 pekon membedol lalu menyeberangi Selat Sunda dan menepi di Anyer.

Dari sinilah para pemuda Lampung yang amat gigih bahu-membahu memperkuat Sultan Syarif Hidayatullah melawan penjajah, mempertahankan tanah Banten, dan membantu sultan dalam penyebaran Islam di Banten. Sejak itu orang Lampung menetap di empat desa di tepian pantai Anyer, setelah surat pembagian wilayah yang diberikan Sultan Syarif Hidayatullah dibawa ke Belanda. “Padahal dalam surat wasiat itu, orang Lampung yang membantu sultan diberi wilayah sepertiga dari tanah Banten. Kini kami hanya menempati empat desa,” tutur Furqon.

Akulturasi
Orang Lampung di Cikoneng memang telah terjadi akulturasi. Hal ini dimaklumi karena sudah 450 tahun turun-temuruh mereka menempati empat desa di Anyer, Banten. Mungkin kalau tak ada kepedulian Sjahroedin ZP—jauh sebelum ia menjabat Gubernur Lampung—sebagai Ketua DPP Lampung Sai berkunjung ke Cikoneng untuk menyalurkan bantuan sembako, uang, pakaian adat, dan penjelasan perkawinan adat. Meskipun pakaian adat sudah kerap dipakai pada saat-saat tertentu—misalnya menyambut kunjungan rombongan Gubernur, MPAL, dan DKL, para gadis (muli) berpakaian adat, namun bahasa sehari-hari mereka adalah percampuran bahasa Lampung dan Banten. Misalnya, ketika meminta tamu asal Lampung agar menempati kursi yang telah disediakan karena acara segera dimulai, salah seorang panitia berujar: “puari kabeh, mejong diji.” Puari adalah basa Lampung yang berarti saudara, sedangkan kabeh berasal dari Banten yang maksudnya semua atau sekalian.

Akulturasi itu, menurut Furqon, terjadi pula pada pergaulan sehari-hari. Selain itu, perkawinan campur yang juga berlangsung cukup lama, di samping hadirnya suku-suku lain ke desa tersebut. Akulturasi ini akhirnya memperkaya citarasa budaya masyarakat asal Lampung di Cikoneng.

Namun demikian, masyarakat asal Lampung di sana mulai menyadari “tanah asal” dan merindukan kembali kepada akar tradisi dan budaya Lampung. Itu sebabnya, kunjungan MPAL, DKL, dan Gubernur Lampung disambut antusias dan keterharuan seluruh warga asal Lampung di Cikoneng. “Kami memang warga Banten, tapi kami orang (ulun) Lampung. Bahasa dan adat istiadat kami memang bercampur (Lampung dan Banten, red.), tetapi akar kami adalah Lampung.” Maka benar adanya pepatah: “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Masyarakat Cikoneng sudah membuktikan itu…(http://www.toppuisi.com/toppuisi/category/cerpen/)

Rabu, 23 September 2009

Foto-foto 2 Syawal 1430 H










Ini foto-foto aku sama temen-temen waktu jalan-jalan ke sari ater Subang, waktu kita-kita ke sari ater yaitu pada hari senin 2 syawal 1430 H, tepatnya yaitu hari kedua idhul fitri. kami berangkat ke sari ater pd pukul 09.30 wib dari kota asal yaitu kota tercinta kita "indramayu", dan sampai ke sari ater kira-kira jam 13.00 wib.(lama yach???)...ya iya lah lama....mau tau ceritanya!!!!

Begini ceritanya......

Sebenarnya kami tidak ada rencana sama sekali mau jalan-jalan apa lagi sampe ke sari ater, pada pagi hari yang cerah itu "cie kaya peterpan yach...."ada satu temen saya yaitu feri menelpon saya pagi-pagi sekitar jam 07.00 wib mengajak saya untuk pergi jalan-jalan, pada saat itu belum ada rencana mau jalan-jalannya kemana. setelah menerima telfon dari feri tersebut, saya menginisiatifkan ke feri untuk menghubungi teman-teman yang lain..
Singkat cerita, pada pukul 09.30 wib sudah terkumpulah teman-teman sebanyak 17 orang dengan 9 motor dan kita memulai perjalanan tanpa tujuan yang pasti tetapi dengan arah tujuan ke bandung. ditengah perjalanan tiba-tiba hal yang tidak saya inginkan terjadi, di jalan haurgeulis yaitu sebuah musibah kecil menimpa motor yang saya kendarai "bocor ban". beuh...saat itu untuk mengefektifkan waktu, ban yang bocor cuma kecil, saya ganti dengan yang baru, untungnya temen-temen menunggu saya di alun-alun kota haurgeulis dan pada saat itu masih komplit 17 orang dengan 9 motor.

Setelah berkumpul semua kami melanjutkan kembali perjalanan kita sembari kita merundingkan kemana arah tujuan kita, sesekali juga kita mengisi bahan bakar minyak BBM di POM bensin untuk motor kita yang kita kendarai. Karena masih dalam suasana arus balik sehabis lebaran, jalanan masih macet padat merayap, sesampainya di daerah subang tepatnya yaitu di jalan cagak saya kehilangan 15 teman-teman saya yang lain (ga tau saya yang duluan dari mereka, ga tau saya ketinggalan).

Setelah saya menghubungi salah satu dari mereka untuk menanyakan tempat tujuan kita, akhirnya mendapatkan kesepakatan bahwa tujuan kita adalah ke tempat wisata sari ater dan kita ketemu berkumpul di depan gerbang tempat pembelian tiket masuk...
Alhamdulilah akhirnya saya yang lebih dulu datang dan di susul oleh 3 motor yang lainnya yang di kemudikan oleh saudara Wawan, Tegar dan Feri. Kami ber 7 dengan 4 motor masih menunggu kedatangan 5 motor yang lainnya, setelah kami lama menunggu 5 motor yang lainnya yang ga datang-datang, akhirnya kita ber 7 sepakat untuk masuk ke tempat wisata sari ater duluan dengan harga tiket Rp. 16.000/orang dan kartu parkir untuk motor Rp. 8.000/motor

Tiket masuk taman wisata sari ater

Kartu parkir

Jadi untuk pengunjung yang membawa motor dan memboceng tumpangan lainnya untuk masuk cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp. 40.000 dan untuk pengunjung yang membawa motor tetapi hanya sendirian alias tidak membawa boncengan lainnya cukup dengan membayar Rp. 24.000...

Udah masuk dweh ke taman wisata sari ater..Horeee.....hehehe....(rasanya terpuaskan setelah melihat suasana didalam tempat wisata taman sari ater)

OK...sekarang kita-kita udah didalam nhe...
mau tau lebih lanjut ceritanya!!!
Lanjutttt.....

Hal pertama yang dilakukan oleh kita-kita setelah perjalanan jauh dari kota asal kita yaitu kota Indramayu, tentunya perut terasa lapar rasanya, oleh karena itu kami mencari warung atau kantin ataupun cafe yang ada di dalam taman wisata sari ater dan akhirnya kita menemukan kantin tersebut dan makan....

Dari kiri : Parto, Tegar dan Feri

Dari kiri : Hery haryanto(parto) dan Tegar..

Sehabis kita makan-makan kami melanjutkan untuk keliling-keliling dan foto-foto di lokasi taman wisata. ini adalah salah satu foto-fotonya :

Dari kiri : Didiew, Tegar dan Parto

Wawan dan Istrinya...

Setelah itu kami mencari tempat permainan paint ball, salah satu teman kami yang bernama tegar ingin sekali bermain paint ball, karena taman wisata sari ater itu sangat luas jd kami belum tau jalan ke tempat permainan tersebut, oleh karena itu kami menanyakan ke orang-orang yang bertugas di tempat tersebut, dan kita mulai mencarinya sembari mampir-mampir dulu ke tempat yang kami anggap special seperti di bawah ini :

Dari kiri : Feri, Tegar dan Didiew
Tempat : Restaurant & Ruang sebaguna "Dayang Sumbi"

Dari kiri : Tegar, Parto dan Didiew
Tempat : Rumah Adat "Kabayan" Dongkol

Kami terus melakukan pencarian tempat permainan paint ball sampai naik dan turun bukit...cie....kaya ninja hatori euy...lanjut...ni dia fotonya..

Belakang : Iin dan Parto
Depan : Wawan dan Istrinya

Setelah kami mencari sana sini tanya sana tanya sini...beuhhh...akhirnya ketemu juga yang namanya tempat permainan paint ball...hu..cape...eh se sampainya ditempat tersebut setelah kami tanya harga sewa per orangnya GILA.....ampe ga jadi memainkan permainan tersebut. dan kami memutuskan untuk bermain "flying fox".

Dari kiri : Parto, Tegar, Didiew dan Feri..
Tempat : Flying Fox Area

Ini adalah salah satu foto aku yang melakukan tantangan Flying Fox...

Didiew
Tempat : Flying Fox Area

Instruktur dan Didiew

Tegar

Feri

Satu demi satu kami melakukan tantangan flying fox di flying fox area. setelah kami puas memainkan tantangan flying fox yang bergelantungan di atas udara, tidak lengkap rasanya kalau ada udara ga ada air, jadi kami berlanjut ke tempat penyewaan perahu ontel, kenapa dinamakan perahu ontel!!! kami menamakannya karena jalannya perahu karena di ontel kaya sepeda bukan di kayuh..hehehehe....nyambung ga???ga nyambung ya????ga papalah.....lanjut....

Tegar dan Feri

Iin, Parto dan Didiew

Uhhhhhhh..........Cape rasanya main-main terus.......
Ada yang kelupaan euy, saking asyiknya cerita suasana didalam taman wisata sari ater, sampe ada yang kelupaan cuy..Ternyata teman-teman kami yang 5 motor tersebut, mereka tidak belok ke taman wisata sari ater, akan tetapi melanjukan perjalanannya ke tangkuban parahu...sory cuy...cerita temen-temen yang ke tangkuban parahu mah kaga tao...hehehehe.....

Akhir cerita kami keluar dari taman wisata tersebut....

Didiew

Tak lengkap rasanya kalau jalan-jalan tidak membeli sesuatu ataupun untuk oleh-oleh...

Dari kiri : Tegar, Feri dan Parto

Tegar dan Didiew

Disepanjang jalan banyak sekali pedagang-pedagang oleh-oleh khas kota subang, yaitu buah nanas...dengan secukupnya kami membeli oleh-oleh tersebut untuk dibawa pulang, dan ini hasilnya :

Beakground : Iin

Berangkat bareng, pulangpun harus bareng lagi, kami yang duluan keluar dari tempat wisata tersebut menunggu temen-temen yang perginya atau jalan-jalannya ke tangkuban parahu. kita menungu mereka di POM bensin depan alfamart setelah jalan cagak dari arah bandung-subang...

Suasana menunggu ala pemudik..hehehehe

Lama sekali menunggu mereka, akhirnya datang juga.. wkwkwkwk....setelah semuanya lengkap dengan dibantu pak polisi menyebrang jalan kami melanjutkan perjalanan pulang...sayonara...

Thanks ya pak????

TAMAT

Sabtu, 12 September 2009

Antara Multiply, Blogspot dan wordpress


Sekilas tentang blog...Blog menurut pendapat saya adalah suatu catatan pribadi yang dimiliki seseorang yang kemudian memasangnya di internet. Aku baru saja mempelajari beberapa situs pembuatan blog secara gratis, diantaranya yaitu multiply, blogspot dan wordpress. Jika dilihat dari kemampuanku secara pribadi ada beberapa kekurangan dan kelebihan dari masing-masing blog yang kumiliki, tapi mungkin masih lebih banyak kurangnya dari pada lebihnya...hehehe...(ko jadi curhat she)...Ok langsung saja yu kita bahas....

Mulai dari multiply:

Multiply sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya saja kadang sedikit " lemot" loadingnya , jadi ga sabaran dech buat editnya dan membuatnya jadi lebih bagus. Perlu keingintahuan yang tinggi dalam mempelajari masing-masing blog terutama multiply. Klik sana klik sini, baru tau deh gimana caranya buat manage multiplyku, walaupun lum maksimal nich..banget malah ..(buat yang dah jago utak atik multiply,, ajarin aku please). Butuh berlama-lama di depan komputer or ngenet yang lama tapi buka multiply aja ya coz musti \ konsentrasi n fokus(khusus buat aku sich..Hhehee). Apalagi aku di rumah ga ada koneksi internetnya(belum pasang bo..).. walhasil musti pas di kampus abiz jam kuliah selesai or sebelum masuk deh..(mumpung gratis).
Klo sekedar untuk posting sich bisa lewat Handphone, tapi cuma bisa posting blog tulisan aja. Nah, untuk hal yang satu ini multiply rada aneh klo HP coz bias posting tapi ga bisa edit postingan kita n ga bisa bikin tags-nya. Aneh banget kan. !!?!??. Pokoknya ga banget dech.. tapi lumayanlah kalo dijalan tiba-tiba ada ide nulis, bisa langsung di posting. apalagi ga terlalu sering ke warnet coz ga da waktunya..sibuk kegiatan bermasyarakat, kuliah, kegiatan dirumah, kajian, silaturahim ke teman2 lama, undangan ini itu n huuu.... sok sibuk nich padahal masih ada waktu luangnya tuch. Lanjut... Itu tadi baru masalah posting aja, lanjut lagi ehm apa ya?? oh ya masalah nambahin gadget ke dalam blog,..wah karena ku ga jago html jadi kewalahan nich..coz di multiply kurang instan sich caranya, walaupun kelihatannya gampang banget...balik lagi ke masalah awal- >musti lama-lama di depan komputer. Ya udah aku lum bisa nambahin gadget ke blogku ini...akunku yang sempat hilang. Btw ada hikmahnya juga, aku jadi sering kangen buat buka multiply walaupun sedikit menyebalkan coz aku lum bisa html. Tapi aku dah usaha loh, browsing2 cari tutorial html tapi giliran di coba lum berhasil ampe sekarang,,padahal di kampuz aku dah belajar VB, Access, Excell, Word, Publisher, SPSS, n beberapa program lainnya selama 2 semester n Alhamdulillah berhasil utak atik by try n error but klo html kok gagal mulu yah,,mungkin ku baru bisa sekitar 10% aja deh, uh jadi malu... tapi belajar kan tidak mengenal batasan usia,benar kan.. Satu hal yang ga kusangka dari multiply yang lum banyak temanku tau ini eh ternyata ada yang komen..gubrak.. padahal mereka aku suruh komennya di blogspot aku loh... Pokoknya satu kalimat buat multiplyku...Semangat, terus berusaha n pantang menyerah...



Next Blogspot:

didiew.blogspot.com Blog aku yang ada di blogspot mungkin yang dah berani aku promosiin ke teman-temanku coz yang ku anggap dah layak publik baru blogspotku aja. Hehhe Yang ku tau tentang blogspot adalah mudah buat blognya, mudah posting n editnya pake media apapun bahkan HP sekalipun. wah cocok banget nih buat aku, ya kan! Selain itu blogspot cukup instan buat utak atiknya, dan ga membutuhkan waktu yang banyak buat posting, edit, tambah gadget dll. Loadingnya juga lumayan lebih cepat. Hasil edit bisa langsung di lihat di tab baru. But dengan segala kemudahan itu,,,tetap aja kalo masalah html aku masih "berantem" ama blogspot, dah di ajarin teman ampe gimana juga tapi pas di coba, gagal mulu menurut blogspotnya sich padahal menurut aku dah bener dech. Tau dech kenapa, katanya temanku mau bantuin lagi buat edit html (Btw temanku namanya jaja, salah satu mahasiswa yang kuliah di jurusan komputer). Yang ga da di blogspot adalah daftar list musik, slide foto, guestbook, n musti nambahin sendiri gadget yang diingikan seperti aku lum berhasil menambahkan shoutmix online chat ke blog (aku dah sign in loh), padahal teman2 yang lain dah bisa. Wah masih gaptek nich..kasih info please...tutor aku dunk teman2 semua..Trus YM online, My recent view juga ga ada..kayaknya banyak deh gadget yang pengen ditambahin.,,maklum manusia kan ga pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki, makanya kita di suruh buat banyak bersyukur, ucapkan Alhamdulillah. Aku juga lum berhasil ubah templet, jadi percuma deh dah browsing templet gratisan, mulai yang cute, islami, ampe yang cool abiz tapi lum bisa tayang di blog sendiri. But gapapa, simpan aja dulu ntar kan klo ilmu komputerku nambah bisa dipake...
The last ...


Wordpress:


Waduh pertama kali punya wordpress, istilah blog masih terdengar asing, apalagi di WP semua pake istilah blog sejati hehehe, WP hampir sama kayak MP harus berlama-lama di depan komputer n berani bereksperimen alias coba-coba aplikasi yang sudah disediakan. Sebenarnya klo punya blog di WP bisa dikembangkan menjadi blog yang pofesional n dapat terlihat lebih formal, but ga cocok ama kepribadianku yang ga terlalu kaku kayak WP, jadi ga nyambung ama format yang sudah disediakan. Padahal isi blog aku di WP is biografiku dari kecil ampe sekarang, n beberapa curhatan nyata bukan rekayasa, but bahasanya santai kok..terlihat plegmatis melankolisnya d. Blogku yang di Wordpress belum terlacak oleh teman2 ku sendiri...horeee jadi aku tulis aja tentang teman2ku di blog ini hehehe toh ga da yang kenal dengan nama-nama yang kusebutkan jadi bukan maksud ghibah ya coz nama dan kejadian kan ga da yang tau kecuali aku ama Alloh SWT., and blog aku hahahaha bebas menjadi diri sendiri euy, mau marah, ketawa or nangis juga boleh sambil ketak ketik di blog ya ga.aku kan dah dapat 1 semester kuliah mengetik, so aku dah cukup familiar ama keyboard, jadi kasian ama kelingking aku, berusaha keras ngetik huruf "a" huruf yang paling banyak kita ketik kan? Satu hal lagi yang cukup penting n nyebelin-->wordpress juga bisa posting lewat Hp but ga bisa di edit, trus karena pake opera mini jadi harus sering di zoom. Sedangkan tampilan multiply klo pake opera mini sudah tampilan mobile phone.



Kayaknya itu aja deh yang bisa di sharing sekarang coz masih dalam proses pembelajaran nich, Insyaallah klo ilmu komp dah nambah ku coba sharing lagi ya. Setiap detik kita harus mempelajari sesuatu dari manapun, siapapun, apapun, kapanpun.



Hidup otodidak learning



Hihihihi ga nyambung ya . BEBAS Ah.....
Template by : kendhin x-template.blogspot.com